Senin, 05 Mei 2008

BUAH HATI II



Dear semuanya.............
Jumpa lagi di web yang khusus berisi cerita seputar tiga lelaki yang setiap hari mengelilingiku. Kali ini aku mau cerita tentang bocah lelaki kecil yang bernama lengkap Ganashakti Maharashtra atau yang biasa dipanggil Shakti. Ini lelaki ketiga yang datang dalam kehidupanku. Namanya sekilas terkesan sangar, Ganashakti. Bagi orang yang telah mengenalnya maka sering mengait-ngaitkan dengan namanya Ganas dan Shakti. Memang nih, aku juga agak khawatir begitu mengikuti perkembangannya di tahun-tahun pertama. Gimana nggak khawatir, bocah yang lahir hari jum'at wage ketika kumandang azan maghrib menggema ini super aktif meski nggak sampai masuk ke kategori hiper. Di bulan-bulan pertama kehadirannya di dunia, hampir tiap tengah malah dia menangis histeris. Sehingga banyak yang percaya kalau dia memang shakti. Belum lagi tidurnya yang selalu larut. Pola tidurnya ini berlangsung hingga dia berumur 4 tahun. Bayangkan, bagaimana susahnya saya he....he....sebagai ibunya yang mesti mengikuti pola tidurnya. Padahal paginya saya mesti bangun pagi untuk menyiapkan kakaknya sekolah dan kemudian saya mesti harus bekerja seharian.

Memang sih ada mbaknya di rumah yang menjaga dia, tapi kan nggak manusiawi banget ya, kalau minta dia menemani Shakti hingga larut malam. Kapan istirahatnya dong.

Seperti anak-anak yang lain, ketika dia berusia tiga tahun, aku daftarkan dia ke sebuah play group dengan harapan dia bisa menyalurkan energinya lebih banyak dengan aneka mainan yang ada di sekolahan. Tapi apa daya, baru sebulan sekolah dia sudah mogok alias nggak mau lagi. Satu bulan itupun nggak tiap hari dia masuk dan dia uga nggak mau pakai seragam sekolahnya. Maunya pakai baju tentara. Eh ada masanya juga lho dia nggak pernah mau memakai baju atasan jadi kemana-mana hanya bercelana saja. katanya sih pingin jadi HULK, he....he.....

Jumat, 02 Mei 2008

BUAH HATI I




Babak baru kehidupannya di mulai dengan lahirnya buah hatiku pada tanggal 7 Maret 1998. Tangis pertamanya terdengar di sela-sela suara kumandang azan dari masjid Fathullah IAIN Ciputat. Bayi mungil berbobot 2,8 kg ini lalu kami beri nama Ambeg Parama Arta. Dengan harapan kelak ia bisa menjadi manusia yang berkepribadian luhur, berjiwa kstatria dan berguna bagi sesamanya.
Hari demi hari, Rama tumbuh dengan sehat. Alhamdulillah, Allah memberiku ASI yang berlimpah sehingga selam enam bulan Rama tak pernah kelaparan meski hanya mengkonsumsi ASI saja. Aku bahagia karena bisa memberinya ASI ekslusif yang merupakan investasi tak terkira bagi kesehatannya kelak.
Kini Rama sudah berusia sepuluh tahun. Selama sepuluh tahun itu alhamdulillah dia tidak pernah menderita penyakit yang berat. Bahkan flue dan batuk pun tergolong jarang sekali. Dia terus tumbuh menjadi anak yang pintar dan sehat.
Sekarang dia sudah kelas empat SD, sebentar lagi akan naik ke kelas lima. Meski tidak jenius tetapi dia tergolong anak yang pintar. Kenapa aku pede mengatakan anakku ini pintar, karena dia ini malas banget belajar tetapi nilai-nilai di raportnya nggak ada yang di bawah tujuh.

Kata gurunya, Rama ini meski nggak pernah serius mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi ketika ditanya hampir selalu bisa. Untuk pelajaran bahasa Inggris dan komputer, dia ini jagonya. Maklum, dia ini tiap hai berkutatnya dengan play station dan film-film kartun. Dari kedua media ini dia banyak belajar tentang conversation, sehingga untuk sekelas dia yang nggak pernah kursus bahasa inggris di lembaga formal, dia tergolong lancar berbicara bahasa Inggris. Emaknye aje kalah bo'. Selain itu, sejak kecil dia memang sudah terbiasa dengan alat yang namanya komputer, karena itu nggak heran kalau seluk beluk seputar komputer yang dipelajarinya di sekolah dia hampir semuanya tahu. Tangannya juga sudah sangat teampil memainkan mouse.
Oke deh, segini dulu ya cerita tentang Rama. Sebenarnya masih banyak banget yang ingin aku ceritakan tentang dia. Tapi nanti lagi deh, biar nggak kehabisan bahan untuk up date web ini.

Jumat, 25 April 2008

SANG PENAKHLUK


Ini dia, laki-laki yang paling berpengaruh dalam perjalanan hidupku. Tanpa kehadirannya, mungkin aku nggak akan bisa jadi seperti ini. Sejarahnya panjang bo' . Percaya deh, ada alasan yang kuat untuk aku berani membuat pernyataan seperti ini. Nama laki-laki ini Syafiq Hasyim. Mungkin teman-teman ada yang sudah tahu siapa dia.
Untuk suamiku aku telah buatkan sebuah puisi. Puisi ini bagian dari sejarah pertemuan kami. Di mana tak pernah kusesali bahwa aku telah bertemu dengannya dan hidup bersamanya selama sebelas tahun. Untuk puisinya, juga puisi-puisiku yang lain, teman-teman bisa di baca di http://bengkelpuisiku.blogspot.com